PENGARUH BULAN
RAMADHAN TERHADAP PENGELUARAN RUMAH TANGGA MASYARAKAT DESA PAGERGUNUNG
DISUSUN OLEH :
BUNGA SANI LUHUR PANGESTU
SMA NEGERI 10
SAMARINDA
KALIMANTAN TIMUR
TAHUN 2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan
kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah serta karunia-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah dengan judul “PENGARUH
BULAN RAMADHAN TERHADAP PENGELUARAN RUMAH TANGGA MASYARAKAT DESA PAGERGUNUNG”
dengan baik dan tepat waktu.
Karya tulis ini disusun dalam
rangka memenuhi tugas liburan akhir semester II tahun ajaran 2013/2014 yang
diselenggarakan oleh SMAN 10 Samarinda.
Dalam penyelesaian karya tulis ini
penulis mendapat bantuan dari berbagai pihak, oleh sebab itu penulis
mengucapkan terima kasih kepada:
1.
Bapak Armin S.Pd, M.Pd. selaku kepala
SMAN 10 Samarinda, yang telah memberikan kesempatan kepada siswa-siswi SMAN 10
Samarinda untuk melatih kreativitas siswa melalui penulisan karya tulis ilmiah.
2. Ibu
Hj. Dra. Watini, selaku guru pembimbing yang senantiasa membimbing dan memberi
dorongan kepada siswa-siswi SMAN 10 Samarinda sehingga peulis dapat
menyelesaikan karya tulis ini.
3. Kedua
orang tua penulis yang telah memberikan doa dan dukungan hingga
terselesaikannya karya tulis ini.
4.
Teman-teman SMAN 10 Samarinda serta
seluruh pihak yang telah memberikan bantuan yang tidak dapat disebutkan satu
per satu.
Karya tulis ini memiliki banyak
kekurangan, untuk itu penulis mengharapkan segala kritik dan saran yang
bersifat membangun dari para pembaca guna menyempurnakan karya tulis ini.
Semoga karya tulis ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin.
Samarinda, 1 Agustus 2014
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bulan ramadhan merupakan bulan yang
sangat dinantikan oleh seluruh umat islam di dunia. Dalam kurun waktu satu
tahun, bulan ramadhan hanya berlangsung selama satu bulan saja. Hadirnya bulan
ramadhan diikuti pula dengan kenaikan harga kebutuhan pokok masyarakat yang
melambung tinggi. Kebutuhan pokok masyarakat meliputi kebutuhan sandang, papan,
dan pangan. Namun tidak semua kebutuhan pokok yang mengalami peningkatan. Pada
saat bulan ramadhan kebutuhan pokok berupa papan yaitu seperti tempat tinggal,
wisma, dan perumahan, tidak mengalami peningkatan, yaitu stabil. Sedangkan
kebutuhan pokok berupa pangan dan sandang mengalami peningkatan harga yang
tidak seperti biasanya.
Pada saat bulan ramadhan kebutuhan pangan dan sandang mengalami kenaikan
permintaan konsumen sehingga mempengaruhi naiknya harga barang. Beberapa
kebutuhan pangan yang mengalami peningkatan harga adalah bahan makanan dan
makanan jadi seperti kue kering. Adapun kebutuhan sandang yang mengalami
peningkatan harga berupa pakaian-pakaian jadi. Pakaian tersebut diperlukan masyarakat
untuk merayakan hari raya idul fitri seusai bulan ramadhan.
Naiknya harga kebutuhan pangan dan sandang sangat berpengaruh terhadap
pengeluaran rumah tangga masyarakat. Harga makanan dan pakaian mengalami
peningkatan yang tinggi pada saat bulan ramadhan. Hal tersebut meresahkan
masyarakat, terutama masyarakat pedesaan yang mayoritas bekerja sebagai petani.
Dengan penghasilan yang sama seperti bulan-bulan biasa dan hasil panen yang
tidak selalu dapat diandalkan, masyarakat pedesaan harus menerima keadaan
tersebut.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apa saja kebutuhan pokok yang mengalami
kenaikan harga pada bulan ramadhan?
2.
Apa pengaruh perubahan pola makan yang
semula tiga kali sehari menjadi dua kali sehari terhadap kenaikan pengeluaran
rumah tangga masyarakat pedesaan?
3.
Bagaimana antisipasi masyarakat pedesaan
dalam mengatasi masalah kenaikan harga tersebut?
C.
Tujuan Penelitian
Tujuan
penulisan karya tulis ini antara lain :
1.
Untuk mengetahui kebutuhan pokok apa
saja yang mengalami kenaikan harga pada bulan ramadhan.
2.
Untuk mengetahui pengaruh perubahan pola
makan yang semula tiga kali sehari menjadi dua kali sehari terhadap kenaikan
pengeluaran rumah tangga masyarakat pedesaan.
3.
Untuk mengetahui antisipasi masyarakat
pedesaan dalam mengatasi masalah kenaikan harga.
D. Manfaat
Penelitian
Manfaat
penulisan karya tulis ini antara lain :
1. Sebagai
informasi kepada pembaca terkait peningkatan harga kebutuhan pokok pada saat
bulan ramadhan
2. Sebagai
bahan referensi untuk mengantisipasi masalah peningkatan harga
3. Sebagai
wadah aspirasi peneliti
BAB
II
KAJIAN
PUSTAKA
A. BULAN
RAMADHAN
Bulan Ramadhan merupakan bulan penuh
berkah, bulan penuh rahmat, bulan keampunan serta punya banyak kelebihan. Bagi
tujuan menyuburkan rasa tanggungjawab dan rasa ingin menambahkan ibadah bagi
mencari keredhaan Allah sepanjang Ramadhan ini, beberapa hadis yang
menceritakan mengenai kelebihannya.
Rasulullah Sallallahu 'alaihi Wasallam
bersabda :
“Apabila telah tiba Ramadhan, dibuka
pintu-pintu syurga dan ditutup semua pintu neraka dan diikat semua syaitan.”
(HR Imam Bukhari,Muslim, Nasa'i,Ahmad-Baihaqi )
Rasulullah Sallallahu 'alaihi Wasallam
bersabda :
“Siapa yang berpuasa Ramadhan dengan
penuh keimanan dan keikhlasan nescaya akan diampuninya segala dosanya yang
telah lalu.” (HR Imam Nasa'i, Ibn Majah, Ibn Hibban dan Baihaqi-)
Rasulullah Sallallahu 'alaihi Wasallam
bersabda :
“Setiap amalan anak Adam baginya
melainkan puasa maka ia untuk-Ku dan Aku akan membalasnya. Dan puasa adalah
perisai, maka apabila seseorang berada pada hari puasa maka dia dilarang
menghampiri(bercumbu) pada hari itu dan tidak meninggikan suara .Sekiranya dia
dihina atau diserang maka dia berkata : Sesungguhnya aku berpuasa demi Tuhan
yang mana diri nabi Muhammad ditangan-Nya maka perubahan bau mulut orang
berpuasa lebih harum di sisi Allah pada hari qiamat daripada bau kasturi, dan
bagi orang berpuasa dua kegembiraan yang mana dia bergembira dengan keduanya
apabila berbuka dia bergembira dengan waktu berbukanya dan apabila bertemu
Tuhannya dia gembira dengan puasanya.” (HRBukhari,Muslim, Nasa'i,Ahmad, Ibn
Khuzaimah,Ibn Hibban - Baihaqi)
Pada
saat bulan ramadhan, banyak amalan-amalan yang dapat dilakukan oleh seorang
muslim, beberapa diantaranya adalah:
1.
Puasa
Ibadah
puasa adalah ibadah wajib bagi seorang muslim. Berpuasa tidak hanya menahan
makan dan minum, tetapi jua menahan hati, telinga, mulut, dan mata. Jika kita
berpuasa tetapi kita melanggar hal-hal yang membatalkan puasa, sama saja kita
hanya menahan nafsu makan dan minum tetapi tidak mendapatkan pahala dari puasa
tersebut atau bisa dikatakan sia-sia.
2.
Membaca Al-Quran
Membaca al-Qur`an
sangat dianjurkan bagi setiap muslim di setiap waktu dan kesempatan. Rasulullah
bersabda:
اِقْرَؤُوْا الْقُرْآنَ فَإِنَّهُ
يَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ شَفِيْعًا ِلأَصْحَابِهِ.
"Bacalah
al-Qur`an, sesungguhnya ia datang pada hari kiamat sebagai pemberi syafaat bagi
ahlinya (yaitu, orang yang membaca, mempelajari dan mengamalkannya). HR.
Muslim.
Dan membaca al-Qur`an lebih dianjurkan lagi pada bulan
Ramadhan, karena pada bulan itulah diturunkan al-Qur`an. Firman Allah :
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنزِلَ
فِيهِ الْقُرْءَانُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ
(Beberapa
hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya
diturunkan (permulaan) al-Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan
penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan
yang bathil). (QS: al-Baqarah:185)
Rasulullah
selalu memperbanyak membaca al-Qur`an di hari-hari Ramadhan, seperti
diceritakan dalam hadits Aisyah radhiyallahu anha, ia berkata:
وَلاَ أَعْلَمُ نَبِيَّ الله ِقَرَأَ
الْقُرْآنَ كُلَّهُ فِى لَيْلَةٍ, وَلاَ قَامَ لَيْلَةً حَتَّى يُصْبِحَ وَلاَ
صَامَ شَهْرًا كَامِلاً غَيْرَ رَمَضَانَ.
"Saya
tidak pernah mengetahui Rasulullah r membaca al-Qur`an semuanya, sembahyang
sepanjang malam, dan puasa sebulan penuh selain di bulan Ramadhan." HR.
Ahmad.
Dalam hadits
Ibnu Abbas yang diriwayatkan al-Bukhari, disebutkan bahwa Rasulullah
melakukan tadarus al-Qur`an bersama Jibril di setiap bulan
Ramadhan.
3.
Menghidupkan malam-malam bulan Ramadhan dengan
shalat Tarawih berjamaah: Shalat Tarawih disyariatkan berdasarkan hadits Aisyar
radhiyallahu anha, ia berkata: "Sesungguhnya
Rasulullah keluar pada waktu tengah malam, lalu beliau shalat di masjid,
dan shalatlah beberapa orang bersama beliau. Di pagi hari, orang-orang
memperbincangkannya. Ketika Nabi mengerjakan shalat (di malam kedua), banyaklah
orang yang shalat di belakang beliau. Di pagi hari berikutnya, orang-orang
kembali memperbincangkannya. Di malam yang ketiga, jumlah jamaah yang di dalam
masjid bertambah banyak, lalu Rasulullah keluar dan melaksanakan
shalatnya. Pada malam keempat, masjid tidak mampu lagi menampung jamaah,
sehingga Rasulullah r hanya keluar untuk melaksanakan shalat Subuh. Tatkala
selesai shalat Subuh, beliau menghadap kepada jamaah kaum muslimin, kemudian
membaca syahadat dan bersabda, Sesungguhnya kedudukan kalian tidaklah samar
bagiku, aku merasa khawatir ibadah ini diwajibkan kepada kalian, lalu kalian
tidak sanggup melaksanakannya." Rasulullah wafat dan kondisinya
tetap seperti ini. (HR. al-Bukhari dan Muslim).
B. PENGELUARAN
RUMAH TANGGA
Pengeluaran
konsumsi rumah tangga adalah mencakup berbagai pengeluaran konsumsi akhir rumah
tangga atas barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan individu ataupun kelompok secara langsung. Pengeluaran
rumah tangga di sini mencakup pembelian untuk makanan dan bukan makanan (barang
dan jasa) di dalam negeri maupun luar negeri. Termasuk pula disini pengeluaran
lembaga nirlaba yang tujuan usahanya adalah untuk melayani keperluan rumah
tangga
Pengeluaran rumah
tangga adalah segala pengeluaran yang bermaksud untuk memenuhi kebutuhan hidup
sehari-hari bagi sebuah rumah tangga. Pengeluaran tersebut terdiri dari
pengeluaran kebutuhan primer, sekunder, dan tersier. Segala pengeluaran rumah
tangga ditanggung sendiri oleh rumah tangga tersebut. Pengeluaran sebuah rumah
tangga berpengaruh terhadap kondisi ekonomi sebuah rumah tangga tersebut. Jika
pengeluaran sebuah rumah tangga terlalu banyak dan tidak sebanding dengan
pemasukan rumah tangga itu sendiri maka akan terjadi krisis moneter pada rumah
tangga tersebut. Agar sebuah rmah tangga
tidak mengalami krisis moneter maka perlu adanya system atau manajemen
yang dapat mengatur bagaimana seharusnya
pemasukan dan pengeluaran sebuah rumah tangga.
C. MASYARAKAT PEDESAAN
1)
Pengertian Masyarakat
Menurut beberapa ahli:
a.
Emile Durkheim (Sosiolog Prancis)
Masyarakat adalah suatu kenyataan
objektif individu-individu yang merupakan anggotanya.
b.
Karl Marx (Filsuf Rusia)
Masyarakat adalah suatu struktur
yang menderita ketegangan organisasi ataupun perkembangan karena adanya
pertentangan antara kelompok-kelompok yang terpecah secara ekonomis
c.
Max Weber (Pendiri Ilmu Sosiologi dan Administrasi Pemerintahan Modern
dari Jerman)
Masyarakat ialah suatu struktur
atau aksi yang pada pokoknya ditentukan oleh harapan dan nilai-nilai yang
dominan pada warganya.
d.
Selo Soemarjan (Psikolog dari Universitas Indonesia)
Masyarakat merupakan orang-orang
yang hidup bersama dan menghasilkan kebudayaan.
2)
Pengertian Desa/Pedesaan
Yang
dimaksud desa menurut Sutardjo Kartohadikusuma mengemukakan sebagai berikut: “
desa adalah suatu kesatuan hukum di mana bertempat tinggal suatu masyarakat
pemerintahan sendiri.”
Menurut
Bintarto desa merupakan perwujudan atau kesatuan geografi, social, ekonomi,
politik dan kultural yang terdapat di situ (suatu daerah) dalam hubungannya dan
pengaruhnya secara timbal-balik dengan daerah lain.
Sedangkan
menurut Paul h. Landis, desa adalah penduduknya kurang dari 2.500 jiwa.
Ciri-ciri
masyarakat pedesaan adalah sebagai berikut:
a.
Di dalam masyarakat pedesaan memiliki hubungan yang
lebih mendalam dan erat bila dibandingkan dengan masyarakat pedesaan lainnya di
luar batas-batas wilayahnya.
b.
System kehidupan umumnya berkelompok dengan dasar
kekeluargaan (gemeinschaft atau paguyuban)
c.
Sebagian besar warga masyarakat hidup dari pertanian.
Pekerjaan-pekerjaan yang bukan pertanian merupakan pekerjaan sambilan (part
time) yag biasa mengisi waktu luang.
d.
Masyarakat tersebut homogen, seperti dalam hal mata pencaharian,
agama, adat-istiadat dan sebagainya.
Masyarakat pedesaan identik dengan istilah
‘gotong-royong’ yang merupakan kerja sama untuk mencapai
kepentingan-kepentingan mereka. Di dalam kehidupan bermasyarakat terdapat suatu
system kehidupan yang disebut dengan paguyuban (gemeinschaft). Paguyuban adalah
suatu bentuk kehidupan bersama yang anggota-anggotanya diikat oleh hubungan
batin yang murni dan bersifat alamiah serta bersifat relative langgeng. Ikatan
ini didasari oleh rasa kesetiakawanan sosial dan kegotongroyongan yang sangat
kuat.
Paguyuban terdiri atas tiga macam, yaitu:
1. Paguyuban karena ikatan darah
1. Paguyuban karena ikatan darah
2. Paguyuban
karena tempat tinggal
3. Paguyuban
karena ikatan pikiran
Masyarakat pedesaan lebih condong kepada
system paguyuban karena tempat tinggal, yaitu kelompok sosial yang
beranggotakan orang-orang yang saling berdekatan tempat tinggalnya. Contoh:
Rukun Tetangga.
BAB
III
METODE
PENELITIAN
A.
Rancangan
Penelitian
·
Menggunakan
Metode Wawancara
Peneliti melakukan wawancara dengan narasumber yang
berasal dari Desa Pagergunung, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Blitar, Jawa
Timur.
a.
Ibu Siti Mutmainah
(Ibu Rumah Tangga)
b.
Ibu Sunarmi
(Ibu Rumah Tangga)
c.
Ibu Anik
Mustikowati (Petani Sayur)
B.
Populasi
dan Sampel
Populasi yang diambil
dalam penelitian ini adalah masyarakat Desa Pagergunung, Kecamatan Kesamben,
Kabupaten Blitar, Jawa Timur. Sedangkan, sampel yang diambil peneliti adalah ibu
rumah tangga dan petani sayur di Desa Pagergunung, Kecamatan Kesamben,
Kabupaten Blitar, Jawa Timur.
Ada beberapa alasan yang dapat dikemukakan mengapa
penelitian hanya dilakukan terhadap beberapa sampel saja, yaitu;
1.
Terbatasnya
waktu yang tersedia
2.
Terdapat
kesulitan dalam menentukan narasumber
3.
Luasnya
wilayah desa
C.
Tempat
dan Waktu Penelitian
1.
Penelitian 1
Tempat : RT. 1 RW. 1, Desa Pagergunung, Kec.
Kesamben, Kab. Blitar
Waktu : 19 Juli 2014, pukul 10.00 WIB s.d selesai
Kegiatan: Mengumpulkan data dengan mewawancarai ibu
rumah tangga
2.
Penelitian 2
Tempat: RT. 2 RW. 1, Desa Pagergunung, Kec.
Kesamben, Kab. Blitar
Waktu : 20
Juli 2014, pukul 15.00 WIB s.d selesai
Kegiatan : Mengumpulkan data dengan mewawancarai seorang
petani sayur.
D.
Analisis
Data
Analisis data dalam
penelitian ini digunakan untuk memeriksa kembali kesesuaian data yang telah
dikumpulkan untuk memperkuat hasil penelitian. Hal ini dilakukan dengan cara
memeriksa kesesuaian data dimulai dari rancangan penelitian yang sudah sesuai
dengan metodologi penelitian yaitu menggunakan metode wawancara dan studi
pustaka sampai ke prosedur penelitian yang akhirnya di dapatkan simpulan.
Data yang diperoleh dari hasil wawancara dan studi
pustaka dirangkum dan diambil beberapa kutipan penting. Setelah itu, semua
kutipan tersebut dipadukan dalam bentuk paragraf deskriptif.
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A.
Kebutuhan
pokok yang mengalami kenaikan harga pada bulan ramadhan
Kebutuhan
pokok yang mengalami kenaikan harga adalah kebutuhan sandang dan pangan. Untuk
kebutuhan papan tidak mengalami perubahan. Kebutuhan sandang dan pangan
mengalami kenaikan permintaan konsumen untuk daerah Desa Pagergunung, Kecamatan
Kesamben. Untuk kenaikan kebutuhan sandang dikarenakan banyak konsumen yang
memerlukan pakaian jadi untuk dikenakan pada saat hari raya idul fitri. Pada saat
hari raya idul fitri umat islam disunahkan untuk memakai pakaian-pakaian baru
juga merupakan salah satu alasan meningkatnya permintaan kebutuhan sandang. Pakaian-pakaian
yang banyak diminati masyarakat berupa rok, celana, kemeja, baju muslim, dan
jilbab, terutama pasmina yang sedang menjadi trend masyarakat masa kini.
Sedangkan
kebutuhan pangan mengalami kenaikan harga karena para penjual merasa memiliki
peluang untuk menaikkan harga. Pada saat bulan ramadhan maupun hari raya,
banyak masyarakat yang mencari bahan-bahan makanan. Bahan makanan adalah hal yang sangat penting bagi
masyarakat untuk memenuhi kebutuhan pangan sehari-hari. Selain itu, pada saat
bulan ramadhan, makanan jadi seperti kue kering banyak dicari oleh masyarakat
untuk dijadikan hidangan pada saat lebaran. Kebutuhan pangan yang mengalami
kenaikan berupa sayuran, lauk-pauk, bumbu, bahan pembuat kue, dsb. Tetapi
dengan naiknya harga-harga tersebut, tidak berpengaruh terhadap harga beras.
Harga beras yang ada di pasar setempat tidak mengalami perubahan atau stabil.
B.
Pengaruh
perubahan pola makan yang semula tiga kali sehari menjadi dua kali sehari
terhadap kenaikan pengeluaran rumah tangga masyarakat pedesaan
Perubahan pola makan juga berpengaruh terhadap
pengeluaran rumah tangga. Masyarakat yang semula makan sebanyak tiga kali dalam
sehari, berganti menjadi sebanyak dua kali sehari ketika berpuasa. Hal ini
tidak membuat pengeluaran rumah tangga semakin berkurang karena hanya makan
sebanyak dua kali. Sebaliknya, pengeluaran semakin meningkat karena pada saat
berpuasa, masyarakat mempunyai nafsu atau keinginan untuk mengkonsumsi banyak
makanan. Terutama takjil ketika berpuasa. Takjil berupa makanan dan minuman
manis yang sangat dianjurkan untuk berbuka puasa. Banyak dijumpai kedai-kedai
atau pasar ramadhan yang menjual aneka takjil untuk masyarakat.
Selain membeli takjil di kedai ataupun di pasar
ramadhan, masyarakat juga dapat membuat takjil sendiri di rumah. Untuk membuat
takjil juga diperlukan bahan-bahan, terutama gula pasir. Masyarakat mengakui
bahwa konsumsi gula pasir ketika ramadhan
menjadi lebih banyak dibandingkan ketika bulan-bulan biasa. Salah satu
contoh, pada bulan-bulan biasa masyarakat dapat mengkonsumsi gula pasir seberat
satu kilo dalam waktu dua minggu. Namun pada saat bulan ramadhan gula pasir
seberat satu kilo hanya dapat dikonsumsi selama empat hari saja. Itu artinya,
konsumsi gula pasir masyarakat meningkat sebanyak dua kali lipat, begitupun
dengan kebutuhan lainnya.
C. Antisipasi masyarakat pedesaan
dalam mengatasi masalah kenaikan harga
Dalam
rangka naiknya segala kebutuhan pokok masyarakat berupa kebutuhan sandang dan
pangan, persoalan seperti ini mendapat beberapa tanggapan dari masyarakat.
Masyarakat menjadi maklum akan keadaan seperti ini dikarenakan hal seperti ini
sudah biasa terjadi setiap tahun. Masyarakat tidak bisa menghindari, siasat
atau manajemen dari masing masing rumah tanggalah yang sangat dibutuhkan dalam
keadaan seperti ini agar pengeluaran rumah tangga bisa dikontrol. Salah satu
cara ialah dengan melakukan penghematan.
Pembagian
sembako gratis atau sembako yang membayar separuh harga yang dilakukan oleh
pemerintah maupun pihak-pihak penyelenggara adalah hal yang sangat membantu
masyarakat disaat harga sembako sedang meningkat. Sembako yang dibagikan
umumnya terdiri dari beras, minyak goreng dan gula pasir. Namun pembagian
sembako gratis atau sembako yang membayar separuh harga tersebut tidak banyak
dijumpai oleh masyarakat-masyarakat desa.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A.
Kesimpulan
Dari penelitian yang telah penulis lakukan,
disimpulkan bahwa bulan ramadhan sangat berpengaruh terhadap pengeluaran rumah
tangga masyarakat desa pagergunung. Harga kebutuhan pokok masyarakat yang
mengalami kenaikan adalah kebutuhan sandang dan papan. Salah satu penyebab
naiknya harga tersebut adalah permintaan konsumen meningkat. Pada saat ramadhan
dan hari raya masyarakat banyak mencari bahan-bahan makanan maupun makanan
minuman yang sudah jadi. Masyarakat memerlukan kebutuhan sandang yang besar,
yaitu pakaian baru untuk dikenakan pada saat hari raya idul fitri. Selain itu
pada saat ramadhan dan hari raya masyarakat banyak mencari bahan-bahan makanan
maupun makanan minuman yang sudah jadi. Perubahan pola makan pada saat berpuasa
juga berpengaruh, karena pada saat berbuka puasa masyarakat lebih banyak
mengkonsumsi makanan dan minuman manis sebagai takjil. Masyarakat merasa maklum
dengan keadaan semacam ini karena setiap tahun selalu terjadi. Antisipasi
masyarakat adalah melakukan penghematan dan mengatur keuangan rumah tangga
dengan baik.
B.
Saran
Dari penelitian yang telah penulis lakukan, penulis
mendapatkan berbagai masalah dan saran bagi pemerintah, masyarakat pedesaan dan
pembaca mengenai pengaruh bulan ramadhan terhadap pengeluaran rumah tangga
masyarakat Desa Pagergunung. Penulis menyarankan agar pemerintah lebih melihat
dan memperhatikan masyarakat pedesaan yang sebagian besar bekerja sebagai petani.
Dngan penghasilan sebagai petani yang tidak menentu dan hanya bergantung kepada
hasil pertanian, masyarakat harus mengikuti kenaikan harga tersebut. Kemudian
saran penulis bagi masyarakat pedesaan, khususnya Desa Pagergunung adalah agar masyarakat
mengatur keuangan rumah tangga dengan baik. Sedangkan saran penulis bagi
pembaca adalah dapat menjadikan hasil penelitian ini sebagai bahan acuan
apabila pembaca ingin melakukan penelitian lebih lanjut mengenai tema
penelitian ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar